Meneruskan Kebiasaan Baik Memperlakukan Makanan

Posting Komentar

 

Meneruskan kebiasaan baik memperlakukan makanan


Bismillaahirrohmaanirrohim

Halo sobats,.. Malam ini aku ingin sedikit bercerita lagi tentang kebiasaan yang berhasil ibuku terapkan di keluargaku yang akhirnya bisa aku tiru saat ini. Lebih tepatnya setelah keluar dari rumah utama kami. Dikarenakan mengikuti domisili suami. Ya. Berbekal dengan kata-kata mutiara dan contoh yang diberikan Ibuku, membuatku jadi terbawa di mana saat aku tinggal saat ini. Kebiasaan yang dimaksud sesuai judul di atas itu seperti apa sih? Simak terus ya.


Jadi,,, flashback dulu saja ya. Saat masih jadi anak Ibu, aku suka skip dan tidak begitu memerhatikan apa yang biasa beliau lakukan saat memperlakukan makanan yang didapat. Atau makanan sisa dari acara apa, kok masih ada, bagaimana biar tidak dibuang begitu saja. 


Tapi, begitu sudah menikah dan bertemu dengan kebiasaan yang bertolak belakang dengan keluargaku, akhirnya membuatku perlahan mengikuti contoh yang secara tidak langsung Ibuku berikan saat di rumah. Ya, aku menerapkannya saat tinggal bersama mertua.


Nah, di artikel kali ini aku khusus akan membahas hal baik apa dari kebiasaan Ibu saat memperlakukan makanan dan berhasil aku terapkan begitu menikah. Di antaranya adalah:


- Dihangatkan atau dipanaskan

Hal yang kerap kali dilakukan sebelum tidur, yaitu menghangatkan makanan yang masih ada supaya besok masih bisa dikonsumsi. Entah sayuran, atau sop, dan lainnya. Hal ini dilakukan supaya makanan tidak basi ketika esok hari. Kalau sudah dihangatkan dengan cara ditumis atau dikukus, dan lainnya. Bisa membuat makanan bisa bertahan hingga hari esok tiba.


Justru sebaliknya kalau tidak dihangatkan, akan membuat makanan bisa cepat basi. Memang capek sih. Tapi kalau sudah terbiasa ya tetap dijalani saja, supaya nggak sayang karena makanan dibuang. Seandainya masih bisa dipertahankan. “makanan”


- Dijadikan olahan menu makanan lain

Langkah ini biasa dilakukan ketika ada dua jenis makanan berbeda yang tinggal sedikit. Daripada harus dipanaskan dua kali. Lebih praktis dan efisien apabila dijadikan satu saja. Kecuali kalau jenis makanannya sama ya. Kalau tumis sama sayur kan tetap nggak nyambung ya kan. Kurang lebih seperti itu.


- Diolah menjadi kerupuk nasi

Biasa diterapkan pada makanan berbahan dasar nasi, yang cepat basi apabila tidak ditangani. Kalau sudah nggak mau ngolah sudah pastu bakalan dibiarkan dan dibuang saja. Tapi sayang, kan?


Supaya tidak mubadzir, Ibuku pernah menggunakan nasi sisa dengan dikukus terlebih dahulu, kemudian dijadikan adonan untuk membuat kerupuk nasi dengan bumbu dasar menggunakan bawang putih dan garam saja. Itu dulu banget sih.


Tapi jujur aku juga pernag nerapin ini. Selain itu aku juga pernah bikin cemilan dengan bahan nasi sisa ini loh. seperti cilok salahsatunya.


- Dikeringkan

Kalau sudah terlalu banyak makanannya, khususnya nasi. Ibu biasa mengeringkannya dengan menjemur di tengah terik panas matahari. Hal ini bertujuan agar nasi berubah bentuk kembali menjadi karak atau cengkaruk. Tidak hanya itu, kadang nasi yang sudah dikeringkan, bisa dijual kembali dengan harga terjangkau. Atau biasanya ada orang yang cari nasi kering atau karak sebagai pakan bebek.


Nah sobats, itu dia beberapa hal baik dari kebiasaan ibu dalam memperlakukan makanan. Sebenarnya kalau dibahas lebih dalam lagi bisa. Karena temanya lebih luas. Namun supaya tidak berkepanjangan, maka artikel akan aku tutup sampai sini ya.


Terima kasih telah membaca dan berkunjung di artikel ini, sampai jumpa di artikel selanjutnya. Jangan lupa tinggalkan komentar kamu. 


Tabik,

Mbak Ruroh


Related Posts

Posting Komentar